untuk kita sudah melewati jalan ini dan bersama-sama. apakah tidak nampak di wajahku bagaimana lelah selalu terlihat jelas? aku sudah berl...

pamit.



 



untuk


kita sudah melewati jalan ini dan bersama-sama. apakah tidak nampak di wajahku bagaimana lelah selalu terlihat jelas? aku sudah berlapang dada, kamu kecewakan untuk kesekian kali, kamu berbohong kepadaku untuk kesekian kali dan kamu khianati untuk kesekian kalinya dan ya, mungkin ini tamparan keras untukku. 


mungkin sudah saatnya kamu terbebas, melupakan semua keraguanmu terhadap aku dan dia. aku pamit, ya. tidak, diriku tidak marah ataupun gusar denganmu atas sikapmu. mungkin, ya, aku sudah terlalu lelah. aku merelakanmu, kejar bahagiamu, sudahi penderitaanmu terhadapku. 


aku selayaknya manusia biasa, sama dengan manusia-manusia lain diluar sana. maaf dan sabarku mungkin tidak ada batasnya ketika menghadapimu, iya, kamu orang yang aku sayangi dan cintai. terlepas dari semua kekuranganku, aku minta maaf sejatinya manusia yang tidak akan luput dari kesalahan serta kekurangan. 


maafkan juga atas tindakanku yang semena-mena, selalu merepotkan kamu dalam segala hal, membuatmu malu didepan keluargamu karena harus bertemu denganku yang nampak tidak pantas ini.


tapi aku bukanlah diriku yang kau temui saat pertama kita bertemu, kan? aku sudah banyak berubah walaupun emosiku terkadang agak melewati batas.


semua doaku hanya yang terbaik untukmu. 


jika harus kusebutkan satu persatu, mungkin sisa umurku takkan cukup untuk merinci satu-satu. 


tak lupa, terima kasih karena kamu mengajariku banyak hal. aku ikhlas meski itu berat, aku ikhlas walaupun ini menyakitkan, aku ikhlas asal kamu dapat bahagia.





0 komentarze: